INVEST don't speculate

Investing is a sure way to win the games of stock market. But the success comes in taking one by one little steps of stair rather than riding an elevator.

GOLDEN RULES in stock investing

BE GREEDY WHEN OTHERS ARE FEARFUL, BE FEARFUL WHEN OTHERS ARE GREEDY!

PETER LYNCH

buy a good business

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 28 Juni 2014

PTBA - a conversation with director finance of PTBA 23 june 2014

PTBA
Produser Batubara Terlama dan Paling Berpengalaman di Indonesia







download PTBA latest presentation (may 2014)
http://ptba.co.id/assets/datafiles/PTBA_Presentation_MEI.pdf

Pada hari Senin ini 23 Juni 2014 , penulis berkesempatan untuk menghadiri investor gathering yang diadakan di Hotel Hilton oleh danareksa sekuritas di Bandung.
Pada kesempatan kali ini ada 3 perusahaan yang presentasi , yaitu PTBA , ANTM, dan TINS
Ketiganya adalah perusahaan pelat merah (BUMN)

Penulis senang karena bisa mendengar secara langsung paparan publik dari direktur finance masing-masing perusahaan. Namun penulis sangat tertarik dengan paparan PTBA yang disampaikan oleh Bapak Achmad Sudarto.

Berikut poin penting yang disampaikan oleh Bapak Achmad Sudarto (Finance Director of PTBA)
PTBA EMAS - di tahun 2018 PTBA bakal produce around 50 juta ton batubara
PTBA sekarang lagi shifting dari perusahaan coal menuju perusahaan energi di mana nanti pada tahun 2018 , 30-35% revenue bakal disumbang dari energy (power plant, gas), dan probably bottom line akan mencapai 3x-4x lipat dari target tahun 2014. (For info tahun 2014 PTBA asumsi sekurang2nya bakal sampai net income 2 trilyun rupiah, atau sekira EPS 870)


Pro :
- PTBA no debt, and rich of cash (3 trilyun lebih)
- Total Sumber Daya 7.29 milyar ton, total cadangan yang sudah proven 2 miliar ton
(apabila produksi batubara PTBA 20 juta ton per tahun berarti PTBA bisa nambang at least 100 tahun lagi)
- Stripping ratio PTBA salah satu yang paling rendah di antara produsen coal lainnya

Cons :
- Sangat tergantung pada kereta, karena produksi dari lokasi penambangan di Tanjung Enim berjarak jauh ke jetties (namun penulis rasa ga usah kuatir sebab sudah ada action riil untuk penambahan kapasitas kereta , salah satunya pembangunan double track)

3 permasalahan yang penulis tanyakan kepada Bapak Achmad Sudarto
1) Tanya : Bagaimana menurut bapak tentang kemungkinan kenaikan tarif royalti menjadi 13.5%?
Jawab : Kemungkinan besar itu tidak akan dilakukan, karena bila itu dilakukan para pemegang IUP kecil akan tutup produksi. Namun apabila dilakukan PTBA mungkin menderita kerugian sekitar penurunan 2% dari net profit margin saat ini sekitar 17% menjadi 15%

2) Tanya : Bagaimana menurut bapak tentang pembatasan produksi pemerintah tahun 2014 sekitar 390-400 jt ton, sedangkan target produksi PTBA malah naik?
Jawab : Pemegang IUP tidak dibatasi produksinya, hanya pemegang PKP2B yang dibatasi, so PTBA bisa on track dengan target produksinya di tahun 2014 ini.

3) Tanya : Bagaimana menurut bapak tentang shale gas?
Jawab : Shale gas ini revolusioner. Hanya saja kecil sekali kemungkinan untuk bisa menggantikan peran coal di emerging countries seperti halnya China. Why?
Sebab ada perbedaan antara power plant di US dengan China. Power Plant di US adalah "hybrid" dalam arti power plant di US didesign untuk dapat menerima 2 bahan bakar yaitu coal atau gas, sedang power plant di China adalah tipe single yang hanya bisa menerima bahan bakar coal.
So menurut kamu mungkin ga China ganti power plant mereka ke gas?

Coal fired power plant didesign untuk kurang lebih 25 taun operasi dan memakan biaya yang sangat besar. Jadi rasanya hampir tidak mungkin shale gas akan dapat menggeser peran coal di waktu yang singkat ini.
China memakai konsumsi coal 4 milyar ton setiap tahun sedangkan total produksi Indonesia dan Australia aja bila digabung hanya 600jt ton, jadi masih ada defisit yang cukup lebar antara demand dan supply.
China memang memiliki sendiri tambang coal, namun apabila mereka bandingkan mereka produksi sendiri dan impor dari indonesia dan australia , akan lebih menguntungkan bagi mereka (China) untuk impor dari kita.


Kesimpulan :
Penulis berkeyakinan tinggal hanya menunggu waktu saja untuk sektor industri batubara pulih kembali, mungkin di sekitar 2015-2018 (rough guess) sektor batubara akan menggeliat kembali.
Penurunan saham sektor batubara yang cukup besar dari tahun tahun sebelumnya memberikan peluang yang sangat menarik bagi kita para investor untuk membelinya.

Saham batubara yang menarik menurut penulis:
PTBA , KKGI, ITMG ,ADRO

analisa lengkap mungkin akan penulis share di lain waktu (apabila saya sempat :D)

Stay tuned and stay rational
Subscribe this blog and spread it if u find useful.
Shendy Lukito

Shendy Lukito
SAHAM101.COM



Sabtu, 07 Juni 2014

PARADIGMA LAIN DALAM VALUASI! - memandang saham sebagai obligasi bertumbuh - (BBRI)

CARA LAIN YANG SIMPLE UNTUK MEMVALUASI SEBUAH SAHAM
"paradigma melihat saham sebagai obligasi yang memberikan coupon bertumbuh"
sample case : Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)


Pada artikel terdahulu penulis sudah pernah  menuliskan sebuah kerangka untuk berinvestasi di saham yang baik, kerangka investasi ini disebut  "4 puzzle analysis", bagi yang belon baca ada baiknya dibaca dulu artikelnya.

Pada artikel kali ini penulis ingin membahas sebuah cara simple pengganti bagian terakhir dari bagian ke-4 dari "4 puzzle analysis" which is VALUASI.  

ok let's get to the point.. here's the step..


  • STEP 2 --> CARI LONG TERM GOVERNMENT BOND INDO (pake yang 10 years = 8.2% , bisa diliat di www.ibpa.co.id)

  • STEP 3 --> BANDINGKAN YIELD BOND DENGAN EARNING YIELD SAHAM YANG SUDAH DI ANALISIS.


rumus earning yield = 1/PE
misal PE 10 , berarti earning yield 10% , misal PE 20 berarti earning yield 5%, dan seterusnya


ok bingung pastinya kl ga pake contoh..
let's check it out..



  • STEP 2  --> yield 10 years bond indo = 8.2%

  • STEP 3 -->  earning yield BRI using EPS 2013 = 875 and current price 6 juni 2014 BBRI Rp 10.075

PE BBRI = 11.51x , earning yield BBRI = 8.7%
bandingkan earning yield BRI (8.7%) vs dengan yield bond indo (8.2%)

dan terakhir tanyakan pada diri anda..
apabila anda harus memilih..

1) apakah anda akan berinvestasi di bond indo dengan FIXED RATE 8.2% ?
2) ataukah anda akan berinvestasi di BANK RAKYAT INDONESIA TBK (BBRI) dengan coupon 8.7% yang tiap tahunnya bertumbuh sekitar 29% (CAGR 29% net income dan juga book value dari tahun 2008-2013)?


JELAS JAWABANnya adalah no 2 kan?  (jadi serasa kampanye.. lol)


so dengan konsep sesederhana ini..
kita bisa tau dengan cepat apakah kita sudah berinvestasi dengan bijak atau tidak.


Notes : 
-konsep valuasi alternatif ini bisa dilakukan apabila anda sudah melakukan 3 puzzle analysis yang pertama, yaitu 1) business 2) management 3) numbers and growth
-konsep ini bisa dipelajari lebih lanjut di buku "warren buffet and the interpretation of financial statement - mary buffett & david clark"
-penulis membuat sedikit penyesuaian terhadap metode di atas namun tidak mengubah esensinya.


Stay tuned and stay rational..
Subscribe this blog and spread it if u find useful
Shendy lukito - saham101.com