Minggu, 03 November 2013

4TH PUZZLE : VALUATION (Part 5 of 5)

4TH PUZZLE : VALUATION (Part 5 of 5) 
no matter how wonderful the business is..
it won't be a good investment if we buy it at high price..

www.facebook.com/yozoia
Alkisah seorang temen penulis..
sebutlah si "Lan"
Seorang wanita yang tergolong pintar dalam berdagang pakaian wanita...

Lan sangat pandai untuk memilih pakaian wanita yang berkualitas tinggi dan menawan dengan harga rupawan (alias murah dan bisa dijual kembali dengan harga tinggi)

Berbulan-bulan dia mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan dalam berbisnis pakaian wanita..

Sampai suatu ketika.. ketika keuntungan dalam berbisnis pakaian wanita mulai menggunung.. "Lan" mulai ingin berbisnis lain selain pakaian, "Lan" melihat tas wanita sedang trend sekali dan tertarik untuk berbisnis.

"Lan lalu membeli tas dalam jumlah besar dan tidak terlalu perduli dengan harganya.. (dalam benaknya lagi trend nih tas.. pasti saya bisa menjualnya dengan cepat dan mendapatkan keuntungan yang lumayan)"

Namun kenyataan berbicara lain,  bisnis tas tidak semanis yang diperkirakan oleh "Lan"
(namanya bisnis sedang trend sudah dipastikan kompetisi meningkat harga banting2an)

Penjualan slowdown.

Di sisi lain "Lan" mendapat saingan baru dari "Landa" yang menjual tas dengan harga super minim..
Sudah "Lan" beli dengan harga mahal ehh si pesaing menjatuhkan harga..

Bak jatuh, tertimpa tangga..
Merataplah "Lan" sambil memandangi bisnis tas yang baru saja dia tekuni dan berkata "WHY I BOUGHT THIS??"

Nah.. mungkin itu kisah pembuka dari bagian terakhir dari analisis 4 puzzle.
Mungkin para pembaca pun dapat menyimpulkan dengan cepat maksud tersirat dari cerita di atas.

Anggaplah kita sebagai si Lan..
Kita berinvestasi saham, kita sudah nyaman dan konsisten make profit with our analysis.

and then tiba2 ada saham sektor lain sedang BOOM! 

Kita ga pake pikir panjang beli dan ga pake analysis ba bi bu..
and trakhir "nyangkutz deh di pohon toge..." X_x

Classic story but i believe majority people have done that...

always remember
no matter how wonderful the business is..
it won't be a good investment if we buy it at high price..

UPDATED !!!

PENTING SEKALI before u move on!!!
VALUATION IS JUST A FINAL TOUCH OF A FUNDAMENTAL ANALYSIS
Sebelum melakukan valuation pastikan 3 puzzle  (BUSINESS, MANAGEMENT, NUMBERS) sebelumnya sudah terlewati dengan baik. Anda dapat membacanya di sini.

Before that.. 
Konsep valuasi ini dasarnya adalah memproyeksikan aliran kas bersih yang diterima perusahaan pada masa mendatang dan mendiskonnya kepada saat ini dengan tingkat imbal hasil yang reasonable.
Jika hasil valuasi > market  == murah, BELI
Jika hasil valuasi < market == mahal, JUAL

always remember 
"price is what you pay, value is what you get" - Warren Buffet

Ok tanpa banyak ba bi bu.. here's how to value a company (in general)
sample case : PGAS 28 november 2013

STEP 1 : choose the projection growth rate (g)


FCF = Operating Cash Flow - Capital Expenditures

FCF 2012 : 1166 - 159 = US1.007 (dalam juta USD)
share outstanding  : 24.24 Milyar
FCF per share = 395 (using 1US = 9500 end of year 2012)

growth rate : 13.29% (kita asumsikan growth 13.29% , why? karena growthnya paling jelek ada di pertumbuhan EPS 3 taun hanya 13.29%, so we assume the worst) :D

STEP 2 : Discounting risk free rate interest rate / required return (k)
Academic people tend to use CAPM
CAPM : Risk free + Beta * (market premium)
but... here my suggestion

pake cara cepet:
penulis suka pake 15-20% (tergantung nature bisnis perusahaan, semakin predictable earningnya maka akan semakin kecil required returnnya)

little notes :
*kenapa minimal 15%? Simple.. kl sekarang deposito bank bisa sampe 9-10%, kenapa saya harus simpen di saham kl returnya kurang dari 15%, ato katakanlah 12%..
mending simpen di deposito kan :D

in short PGAS i used 15% (why? karena predictable earningsnya)

STEP 3 : Adding the discounted FCF to obtain the intrinsic value
STEP 4 : Calculating the residual value / terminal value
STEP 5 : Margin of safety


Voila... Done..
Tampaknya PGAS dihargai diskon 33% dari nilai fair valuenya..
quite tempting!!

Last notes:
"It's far better to buy a wonderful company at a fair price than a fair company at a wonderful price"
"It's better to be approximately right than precisely wrong" - Warren Buffet

Catatan penulis :
Hitungan paling common adalah FCF but mostly banyak kendala dengan OCF negatif ataupun CAPEX yang besar sehingga FCF negatif.. Bila FCF negatif maka akan sulit untuk menghitung fair value menggunakan metode ini.

FCF = free cash flow
OCF = operating cash flow
capex = capital expenditure
Untuk itu nanti penulis akan share lagi pendekatan valuasi menggunakan pendekatan yang berbeda:)


Stay tuned
Subscribe this blog and spread it if u find useful.
Shendy Lukito

0 komentar :

Posting Komentar