Kamis, 03 Oktober 2013

4 puzzle analysis (Part 1 of 5)

Learning - 4 puzzle yang harus dipecahkan sebelum berinvestasi (part 1 of 5)

Saham adalah bukti kepemilikan seseorang akan sebuah entitas bisnis. Dalam artian bila kita membeli sebuah saham berarti kita adalah salah satu pemilik perusahaan tersebut.

Misal : Anda membeli saham UNVR (unilever) , berarti bila perusahaan UNVR mendapatkan laba atas usahanya, anda pun tak lain akan mendapatkan berkah bisa dalam bentuk (1) dividend (2) capital gain.

Selama penulis memulai perjalanan investasi saham di taun 2008, penulis menemukan kebanyakan orang membeli saham karena :

  1. Keren (terlihat intellect dan kaya)
  2. Ikut2an orang (rumornya bgini... kata si anuu bgini.. temenku orang dalem bgini... etc)
  3. Pengen cepet kaya (eh gila lho si anu cuan saham bisa 200% dalam 3 bulan, etc..)
  4. dan lain lain..


Well.. penulis juga salah satu di antaranya.. alasan penulis saham adalah no (2) dan (3) hehe..

but unfortunately.. the road to riches is a very off road one  haha..
(nanti cerita penulis mungkin akan penulis share di kemudian hari :))

Ok.. Now currently there are around 400 companies in our stock market.
Tentu ga semua 400 saham lebih itu naik kan setiap tahunnya...
Bagaimana cara memilih saham yang baik dan potensial memberikan return yang tinggi?

Ok.. penulis ingin share sebuah kerangka yang simple namun mencakup essensi untuk pemilihan saham yang baik  dan tentu berpotensi memberikan return yang baik pula. Kerangka kinerja itu adalah "4 puzzle analysis" 

1)business (how the business run? Is it a good business)
2)management (is the management work for shareholders interest? Or its own?)
3)performa keuangan & ratio2. (Is the financial strong? Weak?)
4)fair value (is it cheap? Or expensive?)

No 1 dan 2 menjawab analisis dari segi qualitative
No 3 dan 4 menjawab analisis dari segi quantitave

Penulis percaya bahwa seni dalam berinvestasi tidaklah "exact science" melainkan gabungan antara "science and art". Well tentunya bila exact science maka tentulah orang dengan IQ tertinggi akan menjadi yang terkaya di dunia, but it seems didn't work that way.

anyway.. kita bahas lebih dalam puzzle demi puzzle pada artikel berikutnya..
Bagi yang belum baca artikel sebelumnya, ada baiknya dibaca karena nyambung (this is part 1 of 5)

notes : 
PART 1-2 bahas segi qualitative
PART 3-4 bahs segi quantitative


Stay tuned
Subscribe this blog and spread it if u find useful.
Shendy Lukito



0 komentar :

Posting Komentar